Satu lagi kegiatan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Palembang, yakni Silaturhami perawat se-Kota Palembang. Silaturahmi perawat se-Kota Palembang tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 7 Maret 2009 di Hotel Classie Palembang. Tujuan dari Silaturahmi tersebut adalah mempererat tali persaudaraan antar sesama perawat se-Kota Palembang, sosialisasi RUU Keperawatan dan sebagai wujud bahwa organisasi profesi bermanfaat bagi anggotanya.
Silaturahmi tersebut dihadiri oleh tidak kurang dari 300 orang perawat yang merupakan perwakilan dari berbagai institusi, sepeti Puskesmas, beberapa rumah sakit di Kota Palembang seperti RS dr. Mohammad Hoesin Palembang, RS Kusta dr. Arivai Abdullah, RS Palembang Bari, RS dr. Ernaldi Bahar, RS Muhammadiyah Palembang, RS RK Charitas, RS Pusri, RS Siti Khadijah, RS Myria, RS Pelabuhan, RS Khusus Paru, dan RS Khusus Mata Masyarakat. Acara silaturahmi juga dihadiri oleh perwakilan institusi pendidikan seperti Politeknik Kesehatan Depkes Palembang, PSIK Universitas Sriwijaya, Stikes Bina Husada, Stikes Muhammadiyah Palembang, Stikes Siti Khodijah, Stikes Mitra Adiguna, dan beberapa Diploma III Keperawatan yang berada di Kota Palembang.
Acara yang dimotori oleh PPNI Kota Palembang ini, menghadirkan dua pembicara lokal yakni Nurna Ningsih, S.Kp dari PSIK Universitas Sriwijaya dan Drs. H. A. Djauhari, MM, ketua PPNI Propinsi Sumatera Selatan. Pada presentasinya, Djauhari yang juga wakil ketua DPRD Kota Palembang mengatakan pengesahan RUU Keperawatan menjadi UU Keperawatan merupakan harga mati, yang disambut tepuk tangan seluruh perawat yang hadir. Beberapa masalah keperawatan yang terjadi di unit pelayanan kesehatan tidak terlepas dari belum adanya UU Keperawatan, seperti kesan bahwa perawat tidak ramah dan judes yang diakibatkan belum tercapai rasio antara perawat dan pasien yaitu 1 : 8.
Sementara itu, Nurna Ningsih pada presentasinya menyampaikan bahwa Program Berobat Gratis Jamsoskes Sumatera Selatan Semesta masih merupakan hal yang baru, dan Sumatera Selatan merupakan satu-satunya Propinsi yang melaksanakan Program tersebut termasuk Program Sekolah Gratis. Dalam mendukung program pengobatan gratis tersebut, perawat hendaknya selalu berpegang kepada sumpah profesi dan etika keperawatan, demikian dikatakan oleh Nurna Ningsih. [Luk]
Silaturahmi tersebut dihadiri oleh tidak kurang dari 300 orang perawat yang merupakan perwakilan dari berbagai institusi, sepeti Puskesmas, beberapa rumah sakit di Kota Palembang seperti RS dr. Mohammad Hoesin Palembang, RS Kusta dr. Arivai Abdullah, RS Palembang Bari, RS dr. Ernaldi Bahar, RS Muhammadiyah Palembang, RS RK Charitas, RS Pusri, RS Siti Khadijah, RS Myria, RS Pelabuhan, RS Khusus Paru, dan RS Khusus Mata Masyarakat. Acara silaturahmi juga dihadiri oleh perwakilan institusi pendidikan seperti Politeknik Kesehatan Depkes Palembang, PSIK Universitas Sriwijaya, Stikes Bina Husada, Stikes Muhammadiyah Palembang, Stikes Siti Khodijah, Stikes Mitra Adiguna, dan beberapa Diploma III Keperawatan yang berada di Kota Palembang.
Acara yang dimotori oleh PPNI Kota Palembang ini, menghadirkan dua pembicara lokal yakni Nurna Ningsih, S.Kp dari PSIK Universitas Sriwijaya dan Drs. H. A. Djauhari, MM, ketua PPNI Propinsi Sumatera Selatan. Pada presentasinya, Djauhari yang juga wakil ketua DPRD Kota Palembang mengatakan pengesahan RUU Keperawatan menjadi UU Keperawatan merupakan harga mati, yang disambut tepuk tangan seluruh perawat yang hadir. Beberapa masalah keperawatan yang terjadi di unit pelayanan kesehatan tidak terlepas dari belum adanya UU Keperawatan, seperti kesan bahwa perawat tidak ramah dan judes yang diakibatkan belum tercapai rasio antara perawat dan pasien yaitu 1 : 8.
Sementara itu, Nurna Ningsih pada presentasinya menyampaikan bahwa Program Berobat Gratis Jamsoskes Sumatera Selatan Semesta masih merupakan hal yang baru, dan Sumatera Selatan merupakan satu-satunya Propinsi yang melaksanakan Program tersebut termasuk Program Sekolah Gratis. Dalam mendukung program pengobatan gratis tersebut, perawat hendaknya selalu berpegang kepada sumpah profesi dan etika keperawatan, demikian dikatakan oleh Nurna Ningsih. [Luk]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar