Lukman, S.Kep.,Ns.,MM,
M.Kep*, Sumitro Adi Putra, S.Kep, Ns.,M.Kes *
, & Azwaldi, APP.,M.Kes*.
Abstrak
Penelitian ini bertujuan
untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan
terhadap kecemasan pasien preoperasi di RS dr Mohammad Hoesin Palembang.
Jenis penelitian ini adalah quasi eksperimen, dengan pre-postest one group design dengan besar sampel 32 orang diambil
dengan cara consecutive sampling. Uji
statistik yang digunakan adalah uji t, dengan tingkat kepercayaan 95% (a= 0,05). Rerata usia responden
adalah 44,59 tahun (10,156), dengan usia terbanyak 45 tahun 4 orang. Jenis
kelamin terbanyak adalah laki-laki, 18 orang (56,3%), bekerja sebanyak 22 orang
(68,8%), tingkat pendidikan tinggi
sebanyak 23 orang (71,9%), dan sebanyak 28 orang (87,5%) adalah islam. Tingkat
kecemasan pasien preoperasi cemas ringan, sedang, berat, dan panik
berturut-turut adalah 8 orang (25,0%), 19 orang (59,4%), 4 orang (12,5%) dan 1
orang (3,1%). Sementara setelah dilakukan pendidikan kesehatan terjadi
penurunan kecemasan menjadi tidak cemas 3 orang (9,38%), cemas ringan 16 orang
(50%), cemas sedang 12 orang (37,5%), dan cemas berat 1 orang (3,1%). diperoleh
rata-rata selisih kecemasan adalah 2,94 (3,121) dengan nilai p= 0,001, sehingga
hipotesis Ho gagal diterima. Simpulan terdapat pengaruh yang
signifikan tindakan pendidikan kesehatan terhadap penurunan kecemasan pada
pasien preoperasi. Diharapkan praktisi perawat terus melakukan pendidikan kesehatan terutama
pada pasien preoperasi. Penelitian yang bertujuan untuk mengidentifikasi
faktor-faktor yang mempengaruhi kecemasan preoperasi juga perlu dilakukan. Para
praktisi perawat juga dapat mengembangkan modalitas keperawatan yang lain untuk
mengurangi kecemasan preoperasi, misalnya intervensi mendengarkan zikir, dan
murotal al qur’an.
Kata Kunci: Kecemasan, preoperasi, penyuluhan
kesehatan
Read More