My Family

My Family
Palembang, Mei 2013

Kamis, 12 Maret 2009

Hasil Lokakarya KBK Jurusan Keperawatan Poltekkes Depkes Palembang

Pendahluan

Tujuan Penyelenggaran Program pendidikan D III Keperawatan adalah dalam rangka menghasilkan tenaga keperawatan professional pemula dengan sebutan ahli madya keperawatan (Am.Kep.). Penyeleggaraan Pendidikan Program Pendidikan D III Keperawatan mempergunakan Kurikulum Nasional Program Diploma III Keperawatan yang ditetapkan oleh Mendiknas Nomor: 239/1999 tanggal 4 Oktober 1999. Yang disusun berlandaskan pada visi,misi pendidikan DIII Keperawatan, Falsafah Keperawatan, serta berorientasi pada kaidah pendidikan tinggi Nasional, Organisasi Kurikulum yang mengarahkan jalannya program pendidikan, tujuan program pendidikan dan tujuan institusi.

 

Selanjutnya berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan Nasioanal No. 232/U/2000 tentang pedoman penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian Hasil Belajar dengan Nomor: 045/U/2002 tentang kurikulum inti pendidikan tinggi dan adanya tuntutan kebutuhan masyarakat dan era globalisasi selanjutnya dilaksanakan revisi kurikulum DIII Keperawatan yang ditekankan pada pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah diterbitkan pada tahun 2006 oleh Pusdiknakes Depkes RI.

 

Sejak ditetapkan tahun 2006 kurikulum Berbasis Kompetensi telah dijadikan kurikulum nasional bagi penyelenggaraan Program DIII Keperawatan, Namun demikian sebagai upaya pelaksanaan kurikulum tersebut perlu dikembangkan berbagai upaya penjabaran yang lebih operasional untuk ketepatan, keefektifan dan kesesuaian penyelenggaraan program pendidikan DIII Keperawatan. Kurikulum berbasis kompetensi merupakan kurikulum yang dikembangkan berdasarkan pada kemampuan atau tindakan cerdas penuh tanggung jawab dari profesi tertentu dalam melaksanakan tugasnya di tempatnya yang didasarkan pada empat pilar (the Four Pillars Of UNESCO) dimana seorang yang kompeten harus memenuhi persyaratan: (1) Landasan Pengembangan Kepribadian; (2) Kemampuan Penguasaan Ilmu dan Keterampilan (Know how and Know Why) dan Kemampuan berkarya (Know to Do);(3) Kemampuan Berprilaku dan berkarya sehingga mandiri menilai dan mengambil keputusan secara bertanggung jawab (to be); (4) dapat hidup bermasyarakat, saling menghormati dan menghargai nilai-nilai pluralism, dan kedamaian (To Live Together).

 

Penyelenggaraan Program DIII Keperawatan Berbasis Kompetensi merupakan suatu tuntutan sekaligus keharusan bagi setiap penyelenggaraan pendidikan, untuk itu upaya penyusunan kegiatan program pembelajaran yang lebih operasional untuk mencapai tujuan pendidikan yang didasarkan pada kompetensi perlu dikembangkan. Perlunya kesamaan pemahaman sekaligus adanya upaya untuk terus meningkatkan mutu penyelenggaraan program DIII Keperawatan dengan menggunakan Kurikulum berbasis Kompetensi merupakan aspek penting bagi tercapainya ujuan penyelenggaraan pendidikan.

 

Peserta

Peserta Kegiatan Lokakarya dari 58 peserta yang direncanakan, dalam pelaksanaan diikuti oleh 50 peserta secara aktif yang berasal dari Palembang sebanyak 32 dosen, Baturaja 10 dosen, Lubuk linggau 8 dosen.

Setelah kegiatan berakhir, sebagai tanda penghargaan diberikan sertifikat yang ditandatangani Direktur Poltekes Palembang dan Ketua Panitia serta Ketua Jurusan Keperawatan Poltekes Depkes. Palembang kepada peserta dan panitia.

 

Waktu dan Tempat Pelaksanaan Lokakarya

Kegiatan Lokakarya dilaksanakan selama 3 hari (30 Jam) mulai tanggal 18 Februari 2009 dan berakhir pada tanggal 20 Februari 2009. Kegiatan berlangsung setiap harinya mulai pukul 08.00 sd pukul 22.00 WIB. Tempat Pelaksanaan di Kampus Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Palembang

 

Hasil Lokakarya

Kegiatan lokakarya Kurikulum Berbasis Kompetensi dibuka secara resmi oleh Direktur Politeknik Kesehatan Palembang yang diwakili oleh Pudir III Poltekkes Palembang, dalam kesempatan pembukaan juga dihadiri oleh Ketua PPNI Provinsi Sumatera Selatan yang juga Wakil Ketua DPRD Kota Palembang Drs. Djauhari, MM. yang menyambut baik kegiatan lokakarya sebagai bagian tugas PPNI mengkawal proses pendidikan keperawatan yang bermutu.

Selanjutnya kegiatan diisi dengan sejumlah Materi yang meliputi :

1

 

 

 

2

 

 

3

 

4

Kebijakan Politkenik Kesehatan Depkes Palembang dalam menghasilkan tenaga kesehatan oleh Pudir III

Poltekkes Palembang (H.Hazairi Effendi, DFSN, SKM, MM.,MBA).

Kurukulum DIII Keperawatan yang berbasis Kompetensi yang disampaikan oleh Ira Kusumawaty,

SKp.,M.Kep.,MPH dan Rehana, S.Pd.,M.Kes.

Aplikasi Kurikulum Berbasis Kompetensi oleh Prof. Dr.H. Fuad Abd Rachman (Dosen FKIP Unsri).

Kolaborasi Pendidikan dan Pelayanan dalam Pendidikan Keperawatan serta Program pembelajaran klinik

yang disampaikan Ismar Agustin, SKp.M.Kep dan Indah Nurmala Dewi, SKp.,MHSN

 

Selanjutnya pembahasan dimulai dengan pembahasan visi misi dan perumusan struktur program DIII Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Palembang dan dari hasil diskusi yang dihasilkan:

1

 

 

2

Rumusan Visi Misi Jurusan Keperawatan untuk selajutnya di usulkan untuk dapat ditetapkan oleh direktorat politeknik.

Struktur Program D III Keperawatan Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Palembang dengan 117 SKS yang terdistribusi pada 6 Semester Program Pembelajaran, terdiri dari

- 96 Sks Muatan Inti,

- 4 Sks pengembangan jumlah sks muatan inti untuk mata ajar (KMB I, III,Manajemen dan Kepemimpinan dan RIset Keperawatan)

- Muatan Lokal terdiri dari 17 Sks yang meliputi (2 sks Praktek Keperawatan dan Dasar Keperawatan; 2 sks Safety in Nursing; 1 Sks Pegembangan Kepribadian; 2 Sks Teknologi Informasi dan 2 Sks Biostatistik; 3 sks KTI; 3 SKS PKL, 2 Sks Bahasa Arab dalam keperawatan)

 

 

Hasil lokakarya berupa pembahasan dalam Kelompok Kerja yang terdiri dari 6 Departemen mata ajar yakni, Departemen KMB-Gadar, Kep Anak, Kep maternitas, Kep Jiwa, Kep Keluarga-gerontik, Kep Komunitas dihasilkan rancangan Pembelajaran untuk sejumlah Mata Ajar yang meliputi: 1) GBPP, 2)  Silabus Mata Ajar, 3) Contoh Satuan Acara Pembelajaran, 4) Kerangka Acuan Pembelajaran Klinik dan Lapangan

 

Selanjutnya Diskusi Pokja dan Panel Diskusi dalam Kegiatan lokakarya juga menyepakati:

1

 

 

 

 

2

 

3

Pelaksanaan Kegiatan PKL terpadu baik diselenggarakan secara terpadu oleh Poltekkes ataupun

terpadu oleh Jurusan keperawatan Politeknik Kesehatan Palembang untuk semester genap tahun

akademik 2008/2009.

Merekomendasikan Peninjauan Ulang untuk Semester Pendek.

Merekomendasikan Dosen lintas lokasi (Palembang, Baturaja, Lubuk Linggau) untuk setiap

departemen minimal 2 kali setiap semester.

 

 

Rekomendasi Kegiatan

Perlu disusun jadwal kegiatan pertemuan dosen Departemen Lintas Lokasi dalam bentuk Workshop penyusunan dan pengembangan Program secara komprehensif untuk semua kompetensi yang ada dalam departemen secara berkala.

 

 

 

Ketua Jurusan

dto

Sulaiman, SKM, SPd,MPd.

NIP.140238272

Palembang, 23 Februari 2009

                            

Ketua Panitia Lokakarya KB

dto                                 

Azwaldi,APP.,M.Kes         

NIP. 140302214

 

                                                                  

 

Minggu, 08 Maret 2009

MARS PERSATUAN PERAWAT NASIONAL INDONESIA

Persatuan Perawat Nasional Indonesia

Wujud ikatan profesi perawatan

Tempat membina dan mengembangkan kemampuan diri

Dalam membuktikan keberadaannya

 

Menapaklah dengan keyakinan lebih pasti

Sejajar dalam abdikan diri

Bagi pendidikan langkahkan kakimu itu

Manatap hari esok penuh asa

 

Wahai perawat Indonesia bangkitlah dan majulah

Untuk menolong skalian yang menderita

Kuatkanlah pribadimu tingkatkan pengetahuan

Tuk membrikan asuhan keperawatan

 

Kita melangkah untuk mengisi pembanggun

Bangsa Negara indonesi

Untuk menghantarkan pesan nuju sehat smua

Dengan semangat jiwa pancasila

 

Tercapai derajat kesehatan setinggi-tingginya

Bagi warga Negara Indonesia

Sebagai bukti kipranya , mahkota  putih suci

Mendukung membangun kesehatan bangsa

           

Kami berhimpun dalam PPNI yang kukuh

Pandu bersatu serta selaras

Peratawat Indonesia mampu angkat citranya

Dimata dan hati insan dunia

 

Sabtu, 07 Maret 2009

Faktor Risiko Utama Penyakit Jantung

Hipertensi adalah faktor risiko utama penyakit-penyakit kardiovaskular yang merupakan penyebab kematian tertinggi di Indonesia. Data penelitian Departemen Kesehatan RI menunjukkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular masih cukup tinggi dan bahkan cenderung meningkat seiring dengan gaya hidup yang jauh dari perilaku hidup bersih dan sehat, mahalnya biaya pengobatan hipertensi, disertai kurangnya sarana dan prasarana penanggulangan hipertensi.

Stroke, hipertensi dan penyakit jantung meliputi lebih dari sepertiga penyebab kematian, dimana stroke menjadi penyebab kematian terbanyak 15,4%, kedua hipertensi 6,8%, penyakit jantung iskemik 5,1%, dan penyakit jantung 4,6% (Hasil Riskesdas 2007). Data Riskesdas 2007 juga disebutkan prevalensi hipertensi di Indonesia berkisar 30% dengan insiden komplikasi penyakit kardiovaskular lebih banyak pada perempuan (52%) dibandingkan laki-laki (48%).

Demikian pernyataan Ketua Perhimpunan Hipertensi Indonesia atau Indonesian Society of Hipertension (InaSH) Dr. Adre Mayza, Sp.S(K) saat Pers Conference The 3rd Scientific Meeting on Hypertension, Sabtu, 28 Februari 2009, Hotel Ritz Carlton Jakarta.

Prevalensi hipertensi yang tinggi terdapat baik pada populasi laki-laki maupun perempuan, di perkotaan ataupun di pedesaan, dimana semakin tinggi usia semakin tinggi pula prevalensinya atau bertambahnya usia kemungkinan terkena hipertensi juga menjadi lebih besar.

Dr. Adre Mayza mengatakan, untuk menanggulangi masalah hipertensi yang semakin meningkat, Perhimpunan Hipertensi Indonesia (InaSH) yang terdiri dari para dokter spesialis mengadakan pertemuan rutin tahunan untuk membuat Konsensus (berupa buku saku) Penanggulangan Hipertensi dan meningkatkan kemampuan dokter umum dalam penanggulangan hipertensi.

Pertemuan kali ini merupakan ketiga kalinya yang dihadiri oleh sekitar 1700 orang dari seluruh Indonesia. Tema pertemuan ini adalah "Menurunkan angka kematian dan kesakitan akibat penyakit kardiovaskular dan meningkatkan kualitas hidup sebagai sasaran utama pengelolaan hipertensi", tambah Dr. Adre Mayza.
 
Menurut Dr. Adre Mayza, InaSH telah bekerjasama dengan Departemen Kesehatan RI untuk membangun sistem penanggulangan hipertensi yang terintegrasi secara holistik dari berbagai tingkat pelayanan dan berbagai bidang spesialisasi. Selain itu, InaSH juga akan membuat pelatihan bagi dokter umum dalam mendiagnosis hipertensi yang benar, membuat laporan, melakukan penelitian-penelitian dalam skala kecil maupun besar yang akan menjadi kredit poin untuk meningkatkan karir atau melanjutkan pendidikan.
 

Silaturahmi Perawat se-Kota Palembang

Ns. Lukman,S.Kep.,MM

Satu lagi kegiatan Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kota Palembang, yakni Silaturhami perawat se-Kota Palembang. Silaturahmi perawat se-Kota Palembang tersebut dilaksanakan pada Sabtu, 7 Maret 2009 di Hotel Classie Palembang. Tujuan dari Silaturahmi tersebut adalah mempererat tali persaudaraan antar sesama perawat se-Kota Palembang, sosialisasi RUU Keperawatan dan sebagai wujud bahwa organisasi profesi bermanfaat bagi anggotanya.

Silaturahmi tersebut dihadiri oleh tidak kurang dari 300 orang perawat yang merupakan perwakilan dari berbagai institusi, sepeti Puskesmas, beberapa rumah sakit di Kota Palembang seperti RS dr. Mohammad Hoesin Palembang, RS Kusta dr. Arivai Abdullah, RS Palembang Bari, RS dr. Ernaldi Bahar, RS Muhammadiyah Palembang, RS RK Charitas, RS Pusri, RS Siti Khadijah, RS Myria, RS Pelabuhan, RS Khusus Paru, dan RS Khusus Mata Masyarakat. Acara silaturahmi juga dihadiri oleh perwakilan institusi pendidikan seperti Politeknik Kesehatan Depkes Palembang, PSIK Universitas Sriwijaya, Stikes Bina Husada, Stikes Muhammadiyah Palembang, Stikes Siti Khodijah, Stikes Mitra Adiguna, dan beberapa Diploma III Keperawatan yang berada di Kota Palembang.

Acara yang dimotori oleh PPNI Kota Palembang ini, menghadirkan dua pembicara lokal yakni Nurna Ningsih, S.Kp dari PSIK Universitas Sriwijaya dan Drs. H. A. Djauhari, MM, ketua PPNI Propinsi Sumatera Selatan. Pada presentasinya, Djauhari yang juga wakil ketua DPRD Kota Palembang mengatakan pengesahan RUU Keperawatan menjadi UU Keperawatan merupakan harga mati, yang disambut tepuk tangan seluruh perawat yang hadir. Beberapa masalah keperawatan yang terjadi di unit pelayanan kesehatan tidak terlepas dari belum adanya UU Keperawatan, seperti kesan bahwa perawat tidak ramah dan judes yang diakibatkan belum tercapai rasio antara perawat dan pasien yaitu 1 : 8.

Sementara itu, Nurna Ningsih pada presentasinya menyampaikan bahwa Program Berobat Gratis Jamsoskes Sumatera Selatan Semesta masih merupakan hal yang baru, dan Sumatera Selatan merupakan satu-satunya Propinsi yang melaksanakan Program tersebut termasuk Program Sekolah Gratis. Dalam mendukung program pengobatan gratis tersebut, perawat hendaknya selalu berpegang kepada sumpah profesi dan etika keperawatan, demikian dikatakan oleh Nurna Ningsih. [Luk]