My Family

My Family
Palembang, Mei 2013

Senin, 03 November 2008

Asuhan Keperawatan Addison Disease

Ns.Lukman, SKep.,MM
 
 

Pendahuluan

Addison Disease (AD) terjadi bila fungsi korteks adrenal tidak adekuat untuk memenuhi kebutuhan pasien akan hormon korteks adrenal. Penyebab terbanyak (75%) atrofi otoimun dan idiopatik, penyebab lain: operasi dua keelenjar adrenal atau infeksi kelenjar adrenal, TB kelenjar adrenal, sekresi ACTH tidak adekuat. Penghentian mendadak terapi hormon adrenokortika akan menekan respon normal tubuh terhadap stress dan menggangu mekanisme umpan balik normal. Terapi kortikosteroid selama dua sampai empat minggu dapat menekan fungsi korteks adrenal.

 

Manifestasi Klinik

Kelemahan otot, anoreksia, gejala gastrointestinal (GI), mudah lelah, emasiasi  (tubuh kurus kering), pigmentasi pada kulit, buku-buku jari: lutut, siku serta membran mukosa; hipotensi, glukosa darah turun, natrium serum turun, kalsium serum tinggi. Keadaan yang berat terjadi gangguan metabolisme natrium dan air, akibatnya dehidrasi kronis dan berat.

 

Krisis Addisonian

Manifestasi krisis Addison adalah sianosis, panas, tanda klasik syok (pucat,perasaan cemas, denyut nadi cepat dan lemah, pernapasan cepat, tekanan darah rendah). Krisis addison dapat dipicu oleh persiapan pemeriksaan diagnostik/pembedahan.Sakit kepala, mual, nyeri abdomen serta diare, bingung dan gelisah. Aktivitas berlebihan, terpajan udara dingin, infeksi akut, penurunan garam  menyebabkan kolaps sirkulasi, sehingga terjadi syok dan kematian.

 

Evaluasi Diagnostik

*      Hipoglikemia

*      Hiponatremia

*      Hiperkalemia

*      Leukositosis

*      Diagnosis pasti: ditegakkan berdasarkan kadar hormon adrenokortikal yang rendah dalam darah dan urin, kortisol serum turun.

*      Bila adrenokortikal sdh rusak: penyuntuikan ACTH tidak menaikkan kadar kortisol.

 

Penatalaksanaan

*      Terapi darurat ditujukan untuk mengatasi syok, memulihkan sirkulasi, memberikan caiaran, pergantian kortikosteroid.

*      Pantau tanda-tanda vital.

*      Menempatkan klien pada posisi stengah duduk dengan kedua tungkai ditinggikan.

*      Hidrokortison disuntikan IV, kemudian IVFD D5% dalam larutan normal saline.

*      Kaji stress/keadaan sakit yang menimbulkan serangan akut.

*      Bila asupan oral (+), IVFD perlahan dikurangi

*      Bila k.adrenal tidak berfungsi lagi, perlu dilakukan terapi penggantian preparat kortikosteroid dan mineralokortikoid seumur hidup.

*      Suplemen penambah garam untuk menghindari  kehilangan cairan dari saluran cerna akibat muntah dan diare.

 

Intervensi Keperawatan

1.      Krisis Addison

*      Pantau tanda dan gejala adanya krisis addison.

*      Hindari pajanan udara dingin, aktivitas berlebihan, infeksi dan stress emosional yang dapat menyebabkan  kolaps vaskuler dan syok.

*      Antisipasi semua kebutuhan klien: pemberian cairan dan elektrolit (infus), terapi pengganti kortikosteroid, vasopresor.

*      Pantau secara cermat keluhan, tanda vital, BB dan keseimbangan cairan dan elektrolit (apakah ada perbaikan ?).

*      Kenali faktor yang dapat menimbulkan episode krisis.

 

 

2.   Memulihkan Keseimbangan Cairan

*      Kaji turgor kulit dan membran mukosa.

*      Ingatkan klien untuk memberitahukan  rasa haus.

*      Pemantauan TD, jika penurunan sistolik 20 mmHg atau lebih menunjukan penurunan volume cairan.

*      Kolaborasi dengan ahli diet: pemilihan makanan yang kaya natrium.

*      Beritahukan  klien/klg untuk melaksanakn terapi hormon sesuai dgn order.

*      Instruksi tertulis dan lisan cara penggunaan glukokortikoid (prednison).

 

3.   Memperbaiki Toleransi Aktivitas

*      Pencegahan terhadap aktivitas yang tidak diperlukan dan yang menyebabkan stress. Mandi, membalik badan dilakukan oleh perawat atau keluarga.

*      Deteksi tanda-tanda infeksi atau adanya stressor yang memicu krisis.

*      Pertahankan lingkungan yang tidak menimbulkan stress.

*      Jelaskan prosedur untuk mengurangi cemas.

 

 

 

 

Tidak ada komentar: