Sumber; Republika, Sabtu, 17 April 2010
Penyakit "Angin duduk" yang dikenal di masyarakat sebetulnya merupakan serangan jantung akut yang mengakibatkan sesak napas. Namun masyarakat menganggapnya masuk angin sehingga penderita hanya dikerok. Padahal seharusnya apabila ada orang yang mempunyai gejala seperti itu segera dibawa ke pelayananemergency terdekat.
Hal itu dikemukakan Spesialis Jantung RSUP Dr Sardjito dr Nahar Taufiq, SpJP(K) dalam presentasinya berjudul "Pelayanan Jantung RSUP Dr Sardjito Menuju Pelayanan Bertaraf Internasional" dalam rangka HUT RSUP Dr Sardjito ke-28, di Gedung Diklat RSUP Dr Sardjito, Sabtu (17/4).
''Gejala orang yang mengalami serangan jantung itu seperti sindrom masuk, banyak keluar keringat, dan harus duduk karena mengalami sesak napas. Sehinggga biasa disebut "angin duduk" dan hanya dikerok,'' kata dia.
Akibatnya, banyak pasien yang mengalami serangan jantung terlambat dibawa ke rumah sakit yaitu lebih dari 12 jam. Padahal seharusnya pasien yang mengalami serangan jantung harus segera dibawa ke rumah sakit kurang dari 12 jam agar penanganannya lebih optimal dan hasilnya lebih baik. Sebelum dibawa ke rumah sakit penderita yang mengalami serangan jantung bisa diberi obat aspirin 100-300 miligram dengan cara dikunyah.
Menurut Nahar, pasien jantung di RSUP Dr Sardjito terus meningkat dari tahun ke tahun. Pada tahun 2009, kasus baru serangan jantung akut atau Acute Coronary Syndrome (ACS) sebanyak 552 orang. Sekitar 20 persen dari kasus tersebut dibawa ke rumah sakit sudah lebih dari 12 jam dari onset serangan jantung (saat awal terjadi serangan jantung). Sedangkan di Singapura pasien serangan jantung akut yang dibawa ke rumah sakit lebih dari 12 jam hanya sekitar 16 persen.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar