Sumber: Republika, Jumat, 23 April 2010
Jumlah penderita kusta di wilayah Jakarta Selatan (Jaksel) terus mengalami peningkatan. Surveilans Suku Dinas (Sudin) Kesehatan Jaksel mencatat, peningkatan penyakit kusta sejak tahun 2007 sampai 2009 cukup signifikan.
Surveilans Sudin Kesehatan Jaksel merinci, pada tahun 2007 terdapat sebanyak 102 kasus penderita kusta di wilayah Jaksel. Jumlah ini meningkat menjadi 114 kasus di tahun 2008 dan naik lagi menjadi 126 kasus di sepanjang tahun 2009.
Sudin Kesehatan Jaksel mencatat, peningkatan penderita kusta terdapat di beberapa kecamatan. Di antaranya yakni kecamatan Tebet, Pasar Minggu, dan Cilandak. Puskesmas Kecamatan Tebet pada 2008 mencatat 12 orang penderita kusta di daerah tersebut. Di tahun 2009 jumlah ini meningkat jadi 18 orang penderita kusta.
Sedangkan Puskesmas dua wilayah lainya yakni Pasar Minggu dan Cilandak pada 2008 tidak mencatat adanya penderita kusta sama sekali di wilayah tersebut, tetapi pada 2009 dua puskesmas ini mencatat sebanyak lima kasus kusta untuk Kecamatan Pasar Minggu dan dua kasus di Kecamatan Cilandak.
Peningkatan juga terlihat pada kurva penderita kusta di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Fatmawati. Pada 2008 RSUP Fatmawati mencatat sebanyak 60 penderita kusta yang berdomisili di wilayah Jaksel, jumlah ini meningkat cukup tinggi menjadi 76 kasus di tahun 2009. Fakta peningkatan ini cukup menghawatirkan warga. Pasalnya, kusta termasuk jenis penyakit inveksi yang disebabkan oleh sejenis bakteri.
Menurut wakil supervisor Kusta dan Tberkulosis (TB) Sudin Kesehatan Jaksel, Sri Gunarti, meskipun tidak memiliki kecendrungan menular yang mudah seperti TB yang bisa saja melalui liur dan rangsangan sentuhan fisik, namun penyakit kusta pada dasarnya penyakit infeksi oleh bakteri yang juga dapat menular seperti TB.
Penyakit kusta, kata Sri, dapat menular melalui udara dan hubungan atau kontak tubuh secara terus menerus. Bila ada anggota keluarga menderita kusta, anggota keluarga yang lainya juga rentan tertular penyakit ini. ''arena itu anggota keluarga yang terserang kusta sebaiknya dipisahkan dari anggota keluarga lain agar tidak tertular,'' ujarnya, Jumat (23/4).
Salah satu langkah yang diambil Sudin Kesehatan Jaksel untuk meminimalisasi penambahan penyakit ini salah satunya yakni dengan memberikan pembekalan mengenai kusta kepada puskesmas-puskesmas di Jaksel. ''Dengan sosialisasi ini, diharapkan puskesmas mampu memberikan penanganan yang tepat pada para penderita kusta, baik yang masih berupa gejala maupun yang sudah positif terinfeksi kusta,'' tegasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar