My Family

My Family
Palembang, Mei 2013

Jumat, 04 April 2008

Hubungan Faktor Demografi dengan Kejadian BBLR di RSUP dr. Mohammad Hoesin Palembang

 
Nurna Ningsih, R.A. Aulia Fitri, Ismar Agustin, Lukman 
 
Abstrak: Angka kematian bayi di Indonesia masih cukup tinggi yaitu 41,4 per 1000 kelahiran hidup. Salah satu faktor yang  memberikan kontribusi terhadap tingginya angka kematian bayi adalah bayi berat lahir rendah (BBLR). Tulisan ini bertujuan mengidentifikasi hubungan faktor demografi yaitu tempat tinggal, pekerjaan, tingkat pendidikan, usia ibu, serta status sosial ekonomi terhadap kejadian BBLR di  RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Jenis penelitian ini adalah survei analitik dengan desain Cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah semua ibu yang tercatat melahirkan selama tahun 2005 sebanyak 1.710 dengan sampel sebesar 324 ibu. Penelitian ini dimulai pada bulan Mei dengan pengambilan sampel secara random sampling. Data yang dipakai dalam penelitian adalah data sekunder, yaitu data yang dilihat dan dicatat dari rekam medis RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang Tahun 2005. Alat yang digunakan pada penelitian ini adalah lembar check list. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat. Hasil uji statistik dari 5 variabel yang diteliti yaitu tempat tinggal, pekerjaan, pendidikan, usia ibu dan status sosial ekonomi, diketahui bahwa ada hubungan yang bermakna (signifikan) antara pekerjaan ibu (p value 0,043), usia ibu (p value 0,000), dan status sosial ekonomi (p value 0,000) dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Simpulan, kejadian BBLR di RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang Tahun sebesar 21,6 % dari 324 sampel ibu melahirkan, angka ini dirasakan cukup besar bila dibandingkan dengan target kejadian BBLR yang tidak boleh lebih dari 10 %.

 

Kata Kunci: ibu, bayi, berat lahir rendah, sosial ekonomi

 

Abstraction: Infant Mortality Rate in Indonesia is still high enough that is 41,4 of 1000 birth of life. One of the factor giving contribution to Infant mortality rate height is heavy baby born lowered ( BBLR). This Article aim to identify demography factor relation that is residence, work, education storey;level, mother age, and also social economics status to occurence of BBLR in RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Type this studied is analytic survey with Cross sectional desain. Population in this studied is all noted mothers bear during year 2005 counted 1.710 with sampel equal to 324 mothers. This studied is started in May with intake of sampel by random sampling. Data weared in this studied are sekunder data, that is seen data and noted from medical record of RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang Year  2005. Appliance used at this studied is sheet of check list. Data analysis conducted by univariat and bivariate. Result of statistical test from 5 variable studied  that is residence, work, education, mother age and social economics status, known by that there is relation having a meaning of signifikan among work of mother ( value p 0,043), mother age ( value p 0,000), and social economics status ( value p 0,000) with occurence of heavy baby born to lower ( BBLR) in RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang. Conclude, occurence of BBLR in RSUP Dr.Mohammad Hoesin Palembang Year equal to 21,6 % from 324 mother sampel bear, this number is felt big enough if compared to goals occurence of BBLR which may not more than 10 %.
 

Keyword: mother, baby, heavy born to lower, economic social.

Tidak ada komentar: