My Family

My Family
Palembang, Mei 2013

Selasa, 01 April 2008

Asuhan Keperawatan Akne Vulgaris

By; Ns. Lukman, SKep.,M.M

 

Pendahuluan

Merupakan kelainan folikuler umum yg mengenai folikel polisebasea, yang rentan dan paling sering ditemukan didaerah muka, leher, & badan bagian atas

Ditandai : komedo tertutup (whitehead), komedo terbuka (blackhead), papula, pustula, nodul dan kista

Sering pada remaja dan dewasa muda (12-35th) à insiden tertinggi wanita (14-17 tahun), pria (16-19 tahun) (Clark.1993) ß fungsi kelenjar endokrin tertentu yg mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea dan mencapai puncaknya pada usia tersebut

Faktor hormonal, genetik dan bakterial mempengaruhi terjadinya akne

Papula: < 0,5 cm; masa menonjol, teraba dan padat, tepi sirkumskripta.

Pustula: < 0,5 cm; menonjol, teraba, berisi pus, tepi sirkumskripta.

Nodul: < 0,5-2,0 cm ; massa yg menonjol teraba dan padat, meluas sampai ke dalam     epidermis.

Kista: massa semi padat atau berisi cairan yg berkapsul, dalam jaringan subkutan atau dermis.

 

Patogenesis

pada anak-anak kelenjar sebasea masih kecil dan  belum berfungsi

Kelenjar sebasea dibawah kendali endokrin, khusunya hormon androgen

Pubertas: androgen menstimulasi à kelenjar sebaseaà sebasea membesar à mensekresikan minyak alami (sebum)à merembes hingga folikel rambut dan mengalir permukaan kulit.

Remaja jerawatan: stimulasi androgen akan meningkatkan daya responsif kelenjar sebaseaà akne à duktus polisebaseus tersumbat oleh tumpukan sebumà tumpukan tersebut membentuk komedo.

 

Manifestasi Klinis

Penyebab komedo yang pasti belum diketahui

Komedo tertutup: lesi obstruktif, terbentuk dari lipid/minyak yg terjepit, dan keratin yg menyumbat folikel, berupa papula kecil,cwarna keputihan dengan lobang folikuler yg halus à komedo tertutup dapat menjadi terbuka, dimana isi   saluran mempunyai hubungan dengan lingkungan luar à komedo tertutup dpt mengalami ruptur dan menimbulkan reaksi inflamasi yg disebabkan oleh perembesan  isi folikel (sebum,keratin,bakteri) ke dermis, berupa papula eritematosa,pustula dan  kista inflamatorik.

Komedo terbuka: terjadi karena akumulasi lipid, bakteri, dan debris epitel

Reaksi inflamasi akibat propionibakterium acnes yg hidup dalam folikel rambut dan menguraikan trigliserida dari sebum menjadi asam lemak bebas serta gliserin

Papula dan kista akan kempis sendiri tanpa terapi

Papula & kista yg lebih dlm menyebabkan jaringan parut pd kulit (stawiski. 1992)

 

 

Derajat Akne         (Stawiski,1992)

Derajat I : komedo Å, papula/pustula,  < 10 pada  salah satu sisi wajah

Derajat II : komedo Å, papula/pustula ,10-20 pada  salah satu sisi wajah

Derajat III : komedo Å, papula/pustula , 25-50 pada  salah satu sisi wajah

Derajat IV : komedo Å, papula/pustula ,> 50 pada  salah satu sisi wajah

 

Tujuan Penatalaksanaan

Mengurangi koloni bakteri,

Menurunkan aktivitas sebasea,

Mencegah folikel tidak tersumbat

Mengurangi inflamasi

Memerangi infeksi sekunder

Meminimalkan pembentukan jaringan parut

Mengeliminasi factor-faktor predisposisi

 

Penatalaksanaan

Program terapi bergantung pada: tipe lesi (komedo,papuler,pustuler, dankistik)

lesi ringan – sedang à hanya memerlukan terapi topikal

Diet

Tidak memainkan peranan yg utama dalam terapi, namun galakkan penghindaran jenis: cokelat, cola, gorengan, dan produk susu.

 

Higiene Kulit

Akne ringan : membasuh muka 2 kali sehari dengan sabun pembersih muka (seperti lava,dial,neutrogena)à menghilangkan minyak yg berlebihan dan  melenyapkan komedo.

Nasihat positif untuk menentramkan kekhawatiran klien, mendengarkan keluhan à menciptakan psikologis klien pemahaman penyakit dan rencana terapi

Krim/produk kosmetik berbahan dasar minyak tidak dianjurkan.

Sarankan stop pemakaian obat bebas.

Waktu terapi tergantung kasus, dapat beberapa bulan – tahun.

 

Farmakologi Topikal

Benzoil peroksida: menekan produksi sebum, antibakteri.

Asam vitamin A: menghilangkan sumbatan keratin di duktus polisebasea

AB topikal: menekan pertumbuhan propionibakterium acnes

 

Terapi Sistemik

Antibiotik Sistemik

Akne sedang – berat : tetrasiklin 1 jam sbl makan atau 2 jam sesudah makan à efektif krn sulit diserap bersama makanan à ki pd < 12 thn atau kehamilanà hipoplasia enamel & perubahan permanen warna gigi à efek samping: mual,diare,vaginitis,fotosensitivitas.

Retinoid Oral

Senyawa vitamin A sintetik : isotretonoin (accutane) à mengurangi ukuran kelenjar sebasea dan menghambat produksi sebum, menyebabkan deskuamasi epidermis sehingga komedo terlepas à efek samping: keilitis (inflamasi kering), menimbulkan defek pada sistem kardiovaskuler, sistem saraf pusat, struktur wajah (janin)àKB selama th/ - 4 sd 8 mgg setelah Th/

Terapi Hormon

Preparat progesteron-estrogen mensupresi produksi sebum dan mengurangi keadaan kulit yg berminyak

 

Pengkajian

Persepsi klien

Obat-obatan

Preparat kosmetik

Komedo tertutup/terbuka

 

Diagnosis Keperawatan

Penatalaksanaan program terapeutik tidak efektif berhubungan dengan pengetahuan kurang memadai (penyebab, perjalanan penyakit, pencegahan, pengobatan dan perawatan kulit).

Gangguan citra tubuh bd rasa malu dan frustasi terhadap tampilan dirinya.

 

Komplikasi / masalah kolaborasi

Pembentukan sikatriks dan infeksi

 

Implementasi Keperawatan

Meningkatkan kepatuhan dan pemahaman terhadap terapi

Penyuluhan dan yakinkan bahwa masalah tidak berhub dengan ketidakbersihan,diet,masturbasi,aktivitas seksual

Namun tegaskan bahwa penyebabnya faktor herediter, kelenjar sebasea yang besar, jumlah P.acnes berlebihan ß diluar kendali kita

Informasi pemakaian obat topikal dan oral, terapi yang tidak sebentar

Hindari obat bebas

Meningkatkan penerimaan diri

Klien diikutsertakan  dalam terapi

Support

Faktor emosional haruss dipertimbangkan , termasuk kemungkinan konflik remaja dan  ortu (mis.ujian akhir semster)

 

1 komentar:

Lukman mengatakan...

ditunggu artikel lainnya BOSS