By; Ns. Lukman, SKep.,M.M
Pendahuluan
Merupakan kelainan folikuler umum yg mengenai folikel polisebasea, yang rentan dan paling sering ditemukan didaerah muka, leher, & badan bagian atas
Ditandai : komedo tertutup (whitehead), komedo terbuka (blackhead), papula, pustula, nodul dan kista
Sering pada remaja dan dewasa muda (12-35th) à insiden tertinggi wanita (14-17 tahun), pria (16-19 tahun) (Clark.1993) ß fungsi kelenjar endokrin tertentu yg mempengaruhi sekresi kelenjar sebasea dan mencapai puncaknya pada usia tersebut
Faktor hormonal, genetik dan bakterial mempengaruhi terjadinya akne
Papula: < 0,5 cm; masa menonjol, teraba dan padat, tepi sirkumskripta.
Pustula: < 0,5 cm; menonjol, teraba, berisi pus, tepi sirkumskripta.
Nodul: < 0,5-2,0 cm ; massa yg menonjol teraba dan padat, meluas sampai ke dalam epidermis.
Kista: massa semi padat atau berisi cairan yg berkapsul, dalam jaringan subkutan atau dermis.
Patogenesis
pada anak-anak kelenjar sebasea masih kecil dan belum berfungsi
Kelenjar sebasea dibawah kendali endokrin, khusunya hormon androgen
Pubertas: androgen menstimulasi à kelenjar sebaseaà sebasea membesar à mensekresikan minyak alami (sebum)à merembes hingga folikel rambut dan mengalir permukaan kulit.
Remaja jerawatan: stimulasi androgen akan meningkatkan daya responsif kelenjar sebaseaà akne à duktus polisebaseus tersumbat oleh tumpukan sebumà tumpukan tersebut membentuk komedo.
Manifestasi Klinis
Penyebab komedo yang pasti belum diketahui
Komedo tertutup: lesi obstruktif, terbentuk dari lipid/minyak yg terjepit, dan keratin yg menyumbat folikel, berupa papula kecil,cwarna keputihan dengan lobang folikuler yg halus à komedo tertutup dapat menjadi terbuka, dimana isi saluran mempunyai hubungan dengan lingkungan luar à komedo tertutup dpt mengalami ruptur dan menimbulkan reaksi inflamasi yg disebabkan oleh perembesan isi folikel (sebum,keratin,bakteri) ke dermis, berupa papula eritematosa,pustula dan kista inflamatorik.
Komedo terbuka: terjadi karena akumulasi lipid, bakteri, dan debris epitel
Reaksi inflamasi akibat propionibakterium acnes yg hidup dalam folikel rambut dan menguraikan trigliserida dari sebum menjadi asam lemak bebas serta gliserin
Papula dan kista akan kempis sendiri tanpa terapi
Papula & kista yg lebih dlm menyebabkan jaringan parut pd kulit (stawiski. 1992)
Derajat Akne (Stawiski,1992)
Derajat I : komedo Å, papula/pustula, < 10 pada salah satu sisi wajah
Derajat II : komedo Å, papula/pustula ,10-20 pada salah satu sisi wajah
Derajat III : komedo Å, papula/pustula , 25-50 pada salah satu sisi wajah
Derajat IV : komedo Å, papula/pustula ,> 50 pada salah satu sisi wajah
Tujuan Penatalaksanaan
Mengurangi koloni bakteri,
Menurunkan aktivitas sebasea,
Mencegah folikel tidak tersumbat
Mengurangi inflamasi
Memerangi infeksi sekunder
Meminimalkan pembentukan jaringan parut
Mengeliminasi factor-faktor predisposisi
Penatalaksanaan
Program terapi bergantung pada: tipe lesi (komedo,papuler,pustuler, dankistik)
lesi ringan – sedang à hanya memerlukan terapi topikal
Diet
Tidak memainkan peranan yg utama dalam terapi, namun galakkan penghindaran jenis: cokelat, cola, gorengan, dan produk susu.
Higiene Kulit
Akne ringan : membasuh muka 2 kali sehari dengan sabun pembersih muka (seperti lava,dial,neutrogena)à menghilangkan minyak yg berlebihan dan melenyapkan komedo.
Nasihat positif untuk menentramkan kekhawatiran klien, mendengarkan keluhan à menciptakan psikologis klien pemahaman penyakit dan rencana terapi
Krim/produk kosmetik berbahan dasar minyak tidak dianjurkan.
Sarankan stop pemakaian obat bebas.
Waktu terapi tergantung kasus, dapat beberapa bulan – tahun.
Farmakologi Topikal
Benzoil peroksida: menekan produksi sebum, antibakteri.
Asam vitamin A: menghilangkan sumbatan keratin di duktus polisebasea
AB topikal: menekan pertumbuhan propionibakterium acnes
Terapi Sistemik
Antibiotik Sistemik
Akne sedang – berat : tetrasiklin 1 jam sbl makan atau 2 jam sesudah makan à efektif krn sulit diserap bersama makanan à ki pd < 12 thn atau kehamilanà hipoplasia enamel & perubahan permanen warna gigi à efek samping: mual,diare,vaginitis,fotosensitivitas.
Retinoid Oral
Senyawa vitamin A sintetik : isotretonoin (accutane) à mengurangi ukuran kelenjar sebasea dan menghambat produksi sebum, menyebabkan deskuamasi epidermis sehingga komedo terlepas à efek samping: keilitis (inflamasi kering), menimbulkan defek pada sistem kardiovaskuler, sistem saraf pusat, struktur wajah (janin)àKB selama th/ - 4 sd 8 mgg setelah Th/
Terapi Hormon
Preparat progesteron-estrogen mensupresi produksi sebum dan mengurangi keadaan kulit yg berminyak
Pengkajian
Persepsi klien
Obat-obatan
Preparat kosmetik
Komedo tertutup/terbuka
Diagnosis Keperawatan
Penatalaksanaan program terapeutik tidak efektif berhubungan dengan pengetahuan kurang memadai (penyebab, perjalanan penyakit, pencegahan, pengobatan dan perawatan kulit).
Gangguan citra tubuh bd rasa malu dan frustasi terhadap tampilan dirinya.
Komplikasi / masalah kolaborasi
Pembentukan sikatriks dan infeksi
Implementasi Keperawatan
Meningkatkan kepatuhan dan pemahaman terhadap terapi
Penyuluhan dan yakinkan bahwa masalah tidak berhub dengan ketidakbersihan,diet,masturbasi,aktivitas seksual
Namun tegaskan bahwa penyebabnya faktor herediter, kelenjar sebasea yang besar, jumlah P.acnes berlebihan ß diluar kendali kita
Informasi pemakaian obat topikal dan oral, terapi yang tidak sebentar
Hindari obat bebas
Meningkatkan penerimaan diri
Klien diikutsertakan dalam terapi
Support
Faktor emosional haruss dipertimbangkan , termasuk kemungkinan konflik remaja dan ortu (mis.ujian akhir semster)
1 komentar:
ditunggu artikel lainnya BOSS
Posting Komentar