Sumber: Kompas, Selasa, 9/3/2010
Anak mulai mengembangkan kepercayaan dirinya sejak usia 1-3 tahun. Anak akan belajar mengembangkan self esteem-nya lewat eksplorasi diri dan lingkungan. Di masa ini, peran dan dukungan orangtua sangat penting. Anak membutuhkan dukungan yang disampaikan secara positif, bukan yang bernada negatif. Berhati-hatilah dengan penggunaan kata yang Anda gunakan kepada anak.
Hanny Muchtar Darta, CEI, PSYCH-K, ahli Emotional Parenting dari Radani Emotional Intellegence (EI) Center menjelaskan, untuk membangun self esteem anak, orangtua memainkan peran yang amat krusial. Peran ini bisa dilakukan lewat cara-cara praktis, misal, dengan menemani anak saat mereka asyik bermain. Jika mereka bermain dengan hal-hal yang kurang baik baginya, sampaikan dengan kalimat positif dan mengajaknya beralih ke permainan lain. Kurangi pelarangan, karena melalui permainan, anak pun sedang belajar banyak hal. Bayangkan diri Anda berada di posisinya, kala sedang asyik menekuni sesuatu lalu dilarang. Rasanya tidak menyenangkan, bukan?
Hindari penggunaan kata "jangan", karena anak tak mengenal makna kata itu. Kenalkan kata-kata positif kepada anak. Akan lebih mudah untuk anak menerima anjuran Anda yang berkata, "berjalanlah perlahan", ketimbang mengatakan "jangan tergesa-gesa".
"Jika anak terjatuh saat main dengan teman sebaya, selama masih bisa bangun sendiri, biarkan saja. Namun, tetap perlu dijaga agar tidak berbahaya. Beritahu risikonya jika ia tidak berhati-hati saat berlari, karena ia bisa sakit jika terjatuh, tetapi bukan berarti melarang anak beraktivitas. Menemani anak saat bermain ini menjadi dasar perkembangan kepercayaan dirinya," papar Hanny dalam talkshow Dunia Presinutri, beberapa waktu lalu.
Anak mulai memiliki ego dalam dirinya sejak usia sekitar 2 tahun. Mereka ingin menunjukkan siapa dirinya dan kemampuannya. Orangtua bisa memberikan dukungan dengan menumbuhkan ikatan emosi.
"Orangtua perlu menunjukkan rasa cinta, kasih sayang, perhatian, dan mendukung aktivitas anak dalam mengeksplorasi dirinya. (Orangtua) harus memberikan dorongan kepada anak dengan menghargai kegiatannya," kata Hanny. Caranya? Bisa lewat belaian atau pelukan untuk memberikan rasa aman. Dengan begitu, anak akan merasa disayangi dan didukung penuh oleh orangtuanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar