Sumber: Republika, Ahad, 14 Maret 2010
Akhir-akhir ini pasien skizofrenia semakin banyak yang muda. Hal ini antara lain disebabkan karena permasalahan yang semakin kompleks dan banyak orangtua yang over protektif.
''Pasien skizofrenia yang saya periksa rata-rata mahasiswa ke bawah dan pasien yang dirawat rata-rata berusia 30 tahun ke bawah. Demikian pula kecenderungan pasien skizofrenia yang ada di jalan-jalan juga semakin muda-muda. Bahkan sekarang ada yang sejak kelas III SMP sudah skizofrenia. Hal ini saya rasakan sejak lima sampai 10 tahun terakhir ini,'' ungkap psikiater dan juga Kepala Instalasi Rawat Inap IV Teratai RSUP Dr Sardjito Yogyakarta, dr Mahar Agusno, pada Republika.
Mereka perlu perhatian karena sebagian besar pasien skizofrenia itu usia produktif. Skizofrenia merupakan penyakit yang mempengaruhi otak dan disebabkan oleh banyak faktor, yaitu organobiologik, psikoedukatif, sosiobudaya dan spiritual.
Sebetulnya, secara teori pasien skizofrenia antara laki-laki dan perempuan jumlahnya sama. Namun, yang banyak dirawat di rumah sakit maupun di tempat rehabilitasi skizofrenia umumnya laki-laki karena ada kecenderungan perilaku pasien laki-laki itu membahayakan. ''Sehingga, keluarga yang membawa pasien skizofrenia untuk dirawat di rumah sakit itu biasanya sudah tidak mampu lagi mengatasinya,'' ungkap Mahar.
Hal senada juga dikemukakan Direktur RS Ghrasia Pakem Yogyakarta, dr Rochana Dwi Astuti. Dia menjelaskan, pasien yang dirawat di RS Ghrasia kebanyakan laki-laki. Menurut asumsi, dia menambahkan, pasien laki-laki itu lebih kuat dari perempuan. Biasanya pasien skizofrenia yang dibawa ke rumah sakit itu kalau sudah membahayakan. Dan, biasanya pasien skizofrenia yang membahayakan itu cenderung menyerang.
Dia juga mengakui pasien yang di jalan juga tampaknya semakin banyak. '''Saya malah mendengar isu Yogyakarta sebagai tempat 'pembuangan' pasien skizofrenia. Tetapi betul tidaknya isu tersebut belum bisa dipastikan, perlu diteliti,'' ujarnya penuh kecurigaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar